Translate

7 Orang kaya ini bocorkan filosofi menyimpan & mengelola uang mereka

1. Bill Gates


Bill Gates adalah orang terkaya dunia dengan kekayaan mencapai hampir USD 80 miliar atau sekitar Rp 1.054 triliun. Bill Gates mempunyai filosofi dan pandangan tersendiri dalam mengelola uang.
Menurutnya, semua orang pasti melakukan kesalahan dalam mengelola uang. Tapi akhirnya yang mencapai kesuksesan financial adalah orang yang tidak hanya membuat kesalahan tapi mereka yang belajar dari kesalahan.
"Ini memang baik untuk merayakan kesuksesan, tetapi yang lebih penting adalah untuk memperhatikan dan belajar dari kegagalan," ucap Bill Gates.

2. Ingvar Kamprad


Ingvar adalah salah satu orang kaya dunia dengan total harta mencapai USD 53 miliar atau sekitar Rp 698 triliun. Ingvar mempunyai cara tersendiri dalam mengelola uang.
Menurutnya, hindari pengeluaran yang tidak perlu. Pendiri IKEA tersebut mengatakan, banyak orang kaya dunia yang tidak suka boros seperti terbang di kelas ekonomi ketimbang pakai jet pribadi.
Dalam pandangannya, "Kita tidak perlu mobil mencolok, judul mengesankan, seragam atau status lainna. Kita mengandalkan kekuatan dan keinginan kita," kata Ingvar Kamprad.

3. Warren Buffett


Warren Buffett juga merupakan salah satu orang terkaya dunia dengan total harta mencapai USD 66,1 miliar atau sekitar Rp 870 triliun. Warren Buffett punya pandangan dan cara tersendiri dalam mengelola dan menyimpan uangnya.
Buffett terkenal sangat sederhana dan jauh dari sifat boros. Contohnya saja dia hanya membeli rumah sesuai kebutuhannya dan jauh dari kesan mewah. Dia tinggal di rumahnya di Omaha, Nebraska yang dia beli tahun 1958 silam seharga USD 31.500.
Meskipun memiliki miliaran dolar AS, Buffett tidak menemukan alasan untuk tinggal di rumah mewah dan besar. Sebaliknya dia nyaman di rumah 5 kamar tidur yang sangat sederhana.

4. Oprah Winfrey


Oprah Winfrey adalah pembawa acara talk show terpopuler di dunia sepanjang masa yaitu, Oprah Winfrey Show. Kekayaan Oprah kini mencapai USD 2,9 miliar atau sekitar Rp 38,2 triliun. Dia bahkan dinobatkan sebagai wanita berdarah Afrika - Amerika terkaya di abad ini.
Filosofi Oprah dalam mengejar kekayaan adalah dengan menemukan gairah sejati.
"Anda menjadi apa yang Anda percaya. Anda berada saat ini berdasarkan segala sesuatu yang Anda percaya. Mencari tahu apa yang Anda sukai dan kemudian mengejar dengan segala sesuatu yang Anda punya, ini akan memberikan imbalan yang besar dalam hidup Anda," kata Oprah.

5. Carlos Slim Helu


Carlos adalah salah satu orang terkaya dunia dengan total harta mencapai USD 78,5 miliar atau sekitar Rp 1.034 triliun. Menurutnya, kunci mengelola uang yang tepat adalah menabung dan mulai menyimpan lebih awal.
Pengusaha asal Meksiko tersebut mengatakan menabung dari hasil penghasilan sedini mungkin adalah salah satu cara yang benar. Semakin cepat mulai menabung dan mengelola uang dengan benar maka akan semakin baik di kemudian hari. "Mulai menabung dan tidak peduli apa jenis pekerjaan yang Anda lakukan," katanya.

6. Donald Trump


Donald Trump adalah salah satu orang terkaya dunia dengan kekayaan mencapai USD 3,9 miliar atau setara dengan Rp 51,3 triliun. Menurut Donald, salah satu kunci mengejar kekayaan adalah bekerja keras dan etos kerja. Banyak orang luar melihat Trump sebagai orang yang beruntung dalam dunia keuangan. Namun, menurutnya dia berhasil karena kerja keras.
"Jika pekerjaan dan kerja keras Anda terbayar sebagian orang akan mengatakan bahwa Anda beruntung. Mungkin memang begitu, karena Anda cukup beruntung untuk memiliki otak bekerja keras," katanya.

7. Li Ka-shing


Li Ka-shing beberapa kali menempati peringkat orang terkaya di Asia. Total kekayaannya mencapai USD 31 miliar atau sekitar Rp 408 triliun. Menurutnya, kunci mengejar kesuksesan adalah hidup rendah hati dan sederhana.
"Ketika Anda baru memulai, Anda harus mengajarkan diri sendiri bagaimana untuk hidup kekurangan dan beradabtasi dengan gaya hidup yang tepat dan tidak spektakuler," katanya.
Li saat ini mempunyai perusahaan yang mencakup di 52 negara dengan 270.000 pegawai. Padahal dia dulunya adalah orang miskin dan putus sekolah.
Li ka-shing berasal dari keluarga miskin dan menjadi korban peperangan China dengan Jepang pada tahun 1940 silam. Saat itu, Li dan keluarga tidak punya pilihan selain pindah ke Hong Kong untuk menyelamatkan diri.
Dilansir dari Therichest, penderitaan Li cukup menyedihkan. Setelah pindah ke Hong Kong, ayahnya menderita sakit TBC akut. Ayah Li tidak bisa diselamatkan dan akhirnya meninggal ketika usianya masih 15 tahun.
Li menjadi kepala keluarga dan harus membantu kehidupan keluarga. Li akhirnya memutuskan untuk meninggalkan sekolah dan bekerja sebagai buruh pabrik. Catatan Therichest, Li bekerja di pabrik selama 16 jam per hari. "Ini adalah satu-satunya cara untuk bisa menghidupi keluarga," isi kutipan Therichest yang dilansir merdeka.com di Jakarta.
Li bekerja di pabrik selama 10 tahun, dan akhirnya memutuskan untuk maju dan membangun usaha sendiri. Li kala itu mendirikan perusahaan Cheung Kong Industries yang bergerak di bidang produksi plastik.

No comments:

Post a Comment